Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan linear satu variabel melalui tes tertulis. Latar belakang penelitian ini didasari pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi persamaan linear yang banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah 15 siswa kelas VIII A SMP Katolik St. Paulus Karuni yang dipilih secara purposif. Instrumen penelitian berupa soal uraian yang dirancang untuk mengukur empat indikator berpikir kritis menurut Ennis, yaitu memberikan penjelasan sederhana, penjelasan lanjut, mengatur strategi dan taktik, serta menyimpulkan dan mengevaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa terbagi dalam empat kategori, yakni sangat tinggi (7 siswa), tinggi (2 siswa), sedang (3 siswa), dan rendah (3 siswa). Siswa yang masuk kategori sangat tinggi mampu memenuhi hampir seluruh indikator berpikir kritis, sedangkan siswa pada kategori rendah cenderung mengalami kesalahan dalam pemodelan matematika dan tidak melakukan evaluasi hasil. Temuan ini menegaskan adanya kesenjangan antara tuntutan pembelajaran yang menekankan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan riil siswa di kelas. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi guru dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada materi persamaan linear satu variabel
Copyrights © 2025