Gastropoda merupakan salah satu kelompok hewan laut yang memiliki peran penting dalam ekosistem pesisir, baik sebagai detritivore maupun indikator Kesehatan lingkungan. Keanekaragaman dan distribusi gastropoda di suatu wilayah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah jenis alat tangkap yang digunakan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keanekaragaman spesies gastropooda yang tertangkap sebagai hasil sampingan dari penggunaan alat tangkap tradisional oleh nelayan di Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – Meo 2025 menggunakan metode deskriptif kuantitatif melalui survei langsung dan wawancara. Tiga jenis alat tangkap tradisional diamati, yaitu jating pukat (Nelayan I), uncang (Nelayan II), dan tojok (Nelayan III). Identifikasi spesies dilakukan dengan database World Register of Marine Species (WoRMS) dan dianalisis dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) serta indeks dominansi (D). Sebanyak 11 spesies gastropoda dari 10 famili berhasil diidentifikasi, dengan total 358 individu. Jumlah individu terbanyak diperoleh dari jaring pukat (58), diikuti tojok (103), dan uncang (97). Nilai H’ berkisar 0,755 – 0,925 menunjukkan keanekaragaman tergolong rendah, sedangkan nilai D < 0,5 pada semua alat tangkap mengindikasikan tidak adanya spesies dominan. Spesies yang paling banyak ditemukan adalah Pugilina cochlidium, Turritella terebra, dan Nassarius olivaceus. Hasil ini menunjukkan bahwa jenis alat tangkap tradisional memengaruhi komposisi dan keanekaragaman gastropoda di perairan Desa Pematang Cengal.
Copyrights © 2025