Program revitalisasi Sumber Air Kucur di Dusun Pandan Selatan, Desa Pandanlandung, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dilatarbelakangi oleh penurunan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan dan kelestarian sumber air yang mengakibatkan pencemaran, terutama oleh limbah plastik. Permasalahan utama yang dihadapi adalah rendahnya partisipasi masyarakat dan keterbatasan pengetahuan teknis dalam pengelolaan sumber air yang berkelanjutan. Metode pemecahan yang diterapkan meliputi partisipasi aktif masyarakat melalui kegiatan pembersihan lingkungan, penghijauan, penyebaran bibit ikan sebagai teknik biofiltrasi alami, pemasangan plang informasi, dan penyediaan tempat sampah di sekitar sumber air. Temuan saintifik menunjukkan bahwa penggunaan biofilter alami melalui penyebaran bibit ikan berhasil meningkatkan kualitas air dengan menurunkan tingkat pencemaran, sementara partisipasi masyarakat meningkat hingga 70% dalam berbagai kegiatan pelestarian lingkungan. Implementasi metode ini berdampak pada perbaikan kualitas air dan pengurangan sampah plastik yang mencemari sumber air, serta peningkatan kesadaran dan pemberdayaan masyarakat sebagai pilar utama pengelolaan sumber air. Kesimpulannya, revitalisasi Sumber Air Kucur berhasil mengembalikan fungsi sumber air sebagai aset penting bagi kehidupan masyarakat setempat dengan kualitas air yang lebih bersih dan lingkungan yang lebih sehat, sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antara teknologi sederhana dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam secara berkelanjutan.
Copyrights © 2025