Akuntansi tidak hanya berfungsi sebagai pencatatan transaksi, tetapi juga sebagai praktik sosial yang dipengaruhi perilaku individu. Mahasiswa akuntansi dihadapkan pada dilema gaya hidup modern yang dipengaruhi tren konsumtif, tekanan sosial, dan teknologi, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana pengetahuan akuntansi mereka terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam pada mahasiswa akuntansi Universitas Negeri Gorontalo angkatan 2021 dan 2023, termasuk penerima KIP Kuliah dan mahasiswa perantau. Analisis dilakukan melalui reduksi data, penyajian, dan pemaknaan noema-noesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meski mahasiswa memahami nilai akuntansi, penerapannya masih terbatas dan dipengaruhi motivasi serta konteks kebutuhan. Sebagian mampu menerapkan prinsip dasar seperti pencatatan, perencanaan anggaran, dan pengendalian diri, sementara lainnya cenderung mengikuti gaya hidup konsumtif dan tekanan sosial. Praktik akuntansi lebih dimaknai sebagai upaya menyeimbangkan kebutuhan dengan keinginan serta bentuk kontrol diri. Kesimpulannya, akuntansi dalam perspektif keperilakuan bukan hanya aktivitas teknis, melainkan juga pembentukan kesadaran mahasiswa dalam mengelola keuangan pribadi. Temuan ini berkontribusi pada pengembangan akuntansi keperilakuan sekaligus menjadi refleksi bagi mahasiswa untuk membangun gaya hidup yang lebih bijak dan seimbang.
Copyrights © 2025