Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kecepatan mendayung pada atlet dengan riwayat cedera bahu sebagai upaya optimalisasi kinerja mendayung. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif-komparatif, melibatkan total 30 atlet dayung yang dibagi menjadi dua kelompok: 15 atlet dengan riwayat cedera bahu dan 15 atlet tanpa cedera. Data diperoleh melalui uji performa menggunakan ergometer yang dilengkapi sensor biomekanik untuk mengukur kecepatan mendayung, stroke rate, dan efisiensi kerja otot. Analisis data dilakukan dengan uji independent t-test dan ANOVA, serta uji lanjut Tukey HSD untuk melihat perbedaan performa antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa atlet dengan riwayat cedera bahu memiliki performa mendayung yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan kelompok non-cedera, khususnya pada stroke rate tinggi (≥ 28 spm), di mana terjadi penurunan efisiensi mendayung yang lebih menonjol. Analisis korelasi juga memperlihatkan hubungan yang kuat antara fungsi bahu dan kecepatan mendayung. Temuan ini menegaskan bahwa keterbatasan biomekanik akibat cedera tetap memengaruhi performa meskipun atlet telah kembali berlatih, sehingga program rehabilitasi dan pencegahan cedera perlu diintegrasikan ke dalam sistem latihan. Kesimpulannya, penelitian ini mendukung hipotesis bahwa riwayat cedera bahu berpengaruh terhadap penurunan performa mendayung dan menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pemulihan atlet
Copyrights © 2025