Revitalisasi konsep harmoni trilateral dalam pengembangan literasi digital berbasis kearifan lokal, seperti Tri Hita Karana, penting dilakukan untuk menghadapi tantangan era digital. Kesenjangan digital antargenerasi, resistensi masyarakat terhadap perubahan, keterbatasan infrastruktur, dan minimnya SDM kompeten menjadi hambatan utama. Penelitian ini bertujuan mengintegrasikan nilaispiritual, sosial, dan ekologis melalui pendekatan holistik. Dengan metode studi kasus kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan FGD. Hasilnya menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas generasi, pelatihan fasilitator lokal, dan pengembangan infrastruktur berbasis komunitas untuk mengharmonisasikan teknologi modern dengan nilai tradisional. Pendekatan ini mampu menjaga keseimbangan antara kemajuan digital dan kelestarian budaya lokal.
Copyrights © 2025