Efisiensi pada distribusi menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan dan daya saing usaha, terutama bagi UMKM yang bergerak di bidang produk dengan umur simpan pendek seperti es kristal. UMKM XYZ Kudus menghadapi kendala dalam kegiatan distribusi karena belum memiliki sistem rute pengiriman yang terstruktur. Selama ini, penentuan rute dilakukan berdasarkan intuisi pengemudi tanpa analisis jarak dan kapasitas kendaraan yang optimal, sehingga menyebabkan jarak tempuh lebih jauh, waktu pengiriman tidak efisien, serta biaya operasional meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan rute distribusi menggunakan Algoritme Sweep dan Algoritme Nearest Neighbor sebagai solusi dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menekan biaya distribusi. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif melalui pengumpulan data lokasi outlet, jarak antar titik, serta kapasitas armada. Algoritme Sweep digunakan untuk mengelompokkan outlet berdasarkan kedekatan geografis dan batas kapasitas kendaraan, sedangkan Algoritme Nearest Neighbor digunakan untuk menentukan urutan kunjungan dengan jarak tempuh terpendek pada setiap klaster. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total jarak distribusi dapat dikurangi dari 235,529 km menjadi 213,826 km, dengan efisiensi jarak sebesar 21,703 km per hari. Biaya distribusi turun dari Rp135.164 menjadi Rp111.733 per hari atau terjadi penghematan sebesar 17,33%. Penerapan kedua Algoritme ini terbukti efektif dalam menyeimbangkan beban kerja antar armada, menghemat bahan bakar, serta mempercepat waktu pengiriman. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan lanjutan melalui integrasi Geographic Information System (GIS) dan Algoritme cerdas seperti Ant Colony Optimization maupun Genetic Algorithm untuk menghasilkan manajemen rute distribusi yang lebih adaptif, akurat, dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025