Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, terutama di Kota Palembang yang memiliki prevalensi kasus tertinggi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Gandus. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional, studi ini dilakukan pada Maret hingga Juni 2025 dengan populasi pasien berusia ≥15 tahun di poli umum. Sampel berjumlah 106 orang yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan pengukuran tekanan darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,4% dari responden mengalami hipertensi. Mayoritas responden hipertensi berusia ≥46 tahun (56,6%), berjenis kelamin perempuan (70,8%), memiliki IMT overweight atau obesitas (57,5%), pola makan tidak baik (25,5%), dan aktivitas fisik ringan (25,5%). Terdapat hubungan signifikan antara hipertensi dengan umur (p=0,007), pendidikan (p=0,019), IMT (p=0,027), aktivitas fisik (p=0,000), dan pola makan (p=0,011). Risiko hipertensi lebih tinggi pada responden berusia ≥46 tahun (4,1 kali), berpendidikan rendah (3,1 kali), dengan aktivitas fisik ringan (5,8 kali), dan pola makan tidak baik (3,6 kali). Sementara itu, jenis kelamin dan riwayat keluarga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan secara statistik. Berdasarkan temuan ini, disimpulkan bahwa faktor risiko dominan untuk kejadian hipertensi di wilayah Puskesmas Gandus adalah usia ≥46 tahun dan aktivitas fisik ringan. Oleh karena itu, disarankan agar program kesehatan di Puskesmas Gandus lebih memfokuskan intervensi pada kelompok usia lansia dan mendorong peningkatan aktivitas fisik, sebagai langkah pencegahan dan penanggulangan hipertensi yang lebih efektif.
Copyrights © 2025