<![CDATA[Industri manufaktur di Jawa Timur menghadapi tekanan kompetitif yang semakin kuat, baik dari persaingan global maupun tuntutan keberlanjutan lingkungan. Green Supply Chain Management (GSCM) muncul sebagai strategi penting untuk meningkatkan efisiensi sekaligus memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan GSCM terhadap keunggulan bersaing industri manufaktur di Jawa Timur, dengan fokus pada dimensi green procurement, green manufacturing, green distribution, dan reverse logistics. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatori dengan penyebaran kuesioner kepada 120 manajer manufaktur yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square–Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS dan SPSS. Uji validitas, reliabilitas, serta goodness of fit model dilakukan untuk memastikan keandalan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa green manufacturing dan green procurement berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing, sedangkan green distribution berpengaruh sedang dan reverse logistics tidak signifikan. Temuan ini menegaskan bahwa perusahaan yang berinvestasi pada efisiensi energi, teknologi hijau, serta kemitraan dengan pemasok ramah lingkungan lebih adaptif menghadapi persaingan. Namun, keterbatasan infrastruktur dan rendahnya kesadaran konsumen menjadi hambatan penerapan reverse logistics. Implikasi penelitian ini menegaskan pentingnya dukungan kebijakan daerah berupa insentif fiskal dan pengembangan infrastruktur hijau. Selain itu, hasil ini memperkaya literatur GSCM di negara berkembang dengan bukti empiris bahwa praktik hijau tidak hanya berdampak pada kinerja lingkungan, tetapi juga menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan.]]>
Copyrights © 2025
