<![CDATA[Industri manufaktur di Jawa Timur menghadapi persaingan ketat sekaligus tuntutan keberlanjutan yang semakin tinggi. Penerapan Green Supply Chain Management (GSCM) dipandang sebagai strategi efektif untuk menjawab tantangan tersebut, karena tidak hanya berfokus pada kepatuhan lingkungan, tetapi juga menciptakan keunggulan bersaing. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dimensi GSCM terhadap peningkatan daya saing perusahaan manufaktur di Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan survei terhadap 210 responden dari berbagai subsektor manufaktur. Data dianalisis menggunakan Partial Least Square–Structural Equation Modeling (PLS-SEM) dengan instrumen kuesioner skala Likert, yang sebelumnya diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dimensi GSCM—green purchasing, eco-design, green manufacturing, reverse logistics, dan internal environmental management—berpengaruh positif signifikan terhadap keunggulan bersaing. Dimensi Internal Environmental Management dan Green Manufacturing memiliki pengaruh dominan, yang menegaskan pentingnya komitmen manajemen internal serta efisiensi produksi ramah lingkungan dalam meningkatkan daya saing. Penelitian ini juga menemukan bahwa reverse logistics masih menghadapi kendala infrastruktur dan biaya, meski tetap berkontribusi pada loyalitas pelanggan. Implikasi penelitian ini adalah perlunya integrasi GSCM sebagai strategi inti perusahaan, dukungan regulasi pemerintah, serta penguatan kapasitas pemasok lokal. Temuan ini memberikan kontribusi teoretis dalam pengembangan literatur GSCM di konteks negara berkembang sekaligus masukan praktis bagi industri dan pembuat kebijakan untuk mendorong transisi menuju industri hijau berdaya saing tinggi.]]>
Copyrights © 2025
