Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengukuran pembangunan olahraga di tingkat daerah, khususnya Kota Bukittinggi yang memiliki potensi olahraga cukup tinggi namun distribusi fasilitas dan pembinaan belum merata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai Sport Development Index (SDI) setiap kecamatan serta memetakan sebarannya secara geospasial untuk mengetahui kondisi pembangunan olahraga di Kota Bukittinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan geospasial. Populasi penelitian adalah seluruh masyarakat Kota Bukittinggi yang tersebar di tiga kecamatan, yaitu Aur Biurgo Tigo Baleh, Guguk Panjang, dan Mandiangin Koto Selayan. Sampel sebanyak 90 responden ditentukan menggunakan teknik stratified random sampling proporsional berdasarkan jumlah penduduk tiap kecamatan. Data diperoleh melalui kuesioner, wawancara dengan DISPORA dan KONI, serta observasi fasilitas olahraga, kemudian di analisis menggunakan formula SDI dengan empat indikator utama yaitu: (1) Partisipasi olahraga (2) Kebugaran jasmani (3) Tenaga Keolahragaan, dan (4) Sarana dan prasarana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh memiliki kategori SDI yang tinggi, sedangkan Guguk Panjang dan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan menunjukkan kategori yang sedang. Komponen partisipasi olahraga menjadi indikator yang paling dominan, sedangkan sarana dan prasarana masih menjadi kendala utama. Kebaruan penelitian ini terletak pada pemetaan SDI berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yang memberikan gambaran spasial ketimpangan pembangunan olahraga. Temuan ini diharapkan menjadi dasar bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pemerataan pembangunan olahraga di Kota Bukittinggi.
Copyrights © 2026