Aceh Anthropological Journal
Vol. 9 No. 2 (2025)

Analisis Komunikasi antar Budaya Mahasiswa Papua dengan Masyarakat Kota Lhokseumawe: -

Mubarroq, Raveal (Unknown)
Masriadi, Masriadi (Unknown)
Muchlis, Muchlis (Unknown)
Zahari, Zahari (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Oct 2025

Abstract

This study explores the dynamics of intercultural communication among Papuan students in Lhokseumawe, Aceh, a region where two contrasting cultural systems meet: the egalitarian and expressive Papuan culture and the Islamic-based Acehnese social order. Employing a qualitative approach through interviews and participant observation with seven informants, the research applies Young Yun Kim’s Integrative Theory of Cross-Cultural Adaptation to analyze stages of adjustment experienced by the students. Findings reveal a gradual intercultural communication process encompassing four major phases: culture shock, initial adjustment, active adaptation, and integration. The most salient barriers involve linguistic gaps, dress norms, and differing perceptions of religious values. Nevertheless, local peers and the academic environment play a crucial role in facilitating smoother adaptation. The Papuan students demonstrate a strong adaptive capacity, integrating local norms while preserving their cultural identity. The study highlights that successful intercultural communication in religiously governed contexts like Aceh depends largely on mutual empathy, openness, and sustained social support. Abstrak: Penelitian ini menelaah dinamika komunikasi antarbudaya mahasiswa Papua di Kota Lhokseumawe, Aceh, dalam konteks pertemuan dua sistem nilai yang berbeda: budaya Papua yang egaliter dan ekspresif dengan budaya Aceh yang berlandaskan Syariat Islam dan norma sosial yang ketat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara dan observasi terhadap tujuh informan, penelitian ini mengkaji tahapan adaptasi yang dialami mahasiswa Papua berdasarkan teori Integrative Cross-Cultural Adaptation dari Young Yun Kim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi lintas budaya berlangsung secara bertahap melalui empat fase utama: culture shock, penyesuaian awal, adaptasi aktif, dan integrasi. Hambatan utama muncul pada perbedaan bahasa, cara berpakaian, serta persepsi terhadap norma agama, namun interaksi dengan teman lokal dan lingkungan kampus berperan signifikan dalam mempercepat proses adaptasi. Mahasiswa Papua menunjukkan kemampuan adaptif yang tinggi dengan menginternalisasi nilai lokal tanpa kehilangan identitas budaya asal. Temuan ini menegaskan bahwa keberhasilan komunikasi antarbudaya di wilayah berkarakter religius seperti Aceh sangat dipengaruhi oleh empati, keterbukaan, dan dukungan sosial lintas kelompok.

Copyrights © 2025






Journal Info

Abbrev

AAJ

Publisher

Subject

Religion Arts Humanities Social Sciences Other

Description

Aceh Anthropological Journal (AAJ) accepts the results of empirical research as well as a scientific view of theoretical conceptual using the Anthropological perspective of researchers, academics, and anyone interested in Anthropology studies. These journals apply peer-reviewed process in selecting ...