Fenomena penggemar budaya korea (Korean Wave) di kalangan remaja muslimah telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perilaku keagamaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman remaja muslimah yang merupakan penggemar K-pop dalam menggabungkan kegemaran terhadap budaya populer dengan identitas keagaman yang dianutnya, serta mengidentifikasi tantangan atau konflik nilai yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Husserl (epoche), yang berfokus pada pemahaman mendalam terhadap pengalaman subjektif individu. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi dari delapan siswi SMA PGRI 1 Sidoarjo yang merupakan penggemar K-pop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja muslimah secara aktif terlibat dalam proses reflektif untuk menyeimbangkan nilai-nilai agama dengan aktivitas fandom, termasuk pengendalian diri dalam konsumsi budaya dan manajemen waktu yang efektif. Sikap religius berfungsi sebagai filter penting yang mengatur seleksi budaya dan mencegah tindakan konsumsi berlebihan. Selain itu, dukungan sosial dari teman sebaya dan keluarga memperkuat komitmen mereka terhadap nilai-nilai agama. Penelitian ini kontribusi pada pemahaman proses negosiasi identitas yang adaptif namun kritis di Tengah globalisasi, serta menekankan pentingnya kesadaran religius dalam menghadapi tantangan budaya populer
Copyrights © 2025