Perkembangan teknologi digital di era modern menyebabkan perubahan signifikan terhadap pola aktivitas masyarakat, terutama pada mahasiswa yang rentan mengalami penurunan aktivitas fisik akibat meningkatnya gaya hidup sedentari. Kondisi ini berdampak pada peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan penurunan kebugaran jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara IMT dan tingkat kebugaran jasmani mahasiswa di era gaya hidup sedentari. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain korelasional, melibatkan 30 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UNSIKA berusia 18–24 tahun yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data IMT diperoleh melalui pengukuran berat dan tinggi badan, sedangkan kebugaran jasmani diukur menggunakan Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Analisis data dilakukan menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara IMT dan tingkat kebugaran jasmani (r = -0,431; p = 0,017). Mahasiswa dengan IMT lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kebugaran yang lebih rendah. Hasil ini menegaskan bahwa peningkatan berat badan akibat gaya hidup sedentari berdampak pada penurunan kapasitas fisik dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan aktivitas fisik dan pengendalian IMT untuk menjaga kebugaran jasmani mahasiswa di era digital.
Copyrights © 2025