Bahasa daerah merupakan pilar penting dalam pelestarian budaya dan identitas suatu komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran dialek Li Niha Raya dalam penggunaan konjungsi koordinatif dan subordinatif sebagai media penyampai nilai-nilai kearifan lokal di Nias Selatan, serta hubungannya dengan penguatan ekonomi berbasis budaya. Fokus penelitian ini terletak pada bagaimana struktur kalimat, khususnya penggunaan konjungsi seperti “dan”, “atau”, “karena”, dan “agar”, mengandung makna sosial dan ekonomi dalam narasi masyarakat lokal, terutama dalam praktik gotong royong (möi mamasua ba laza), pembagian hasil panen, dan komunikasi adat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, serta dokumentasi teks lisan dan tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konjungsi dalam dialek Nias tidak hanya membentuk struktur kalimat, tetapi juga berfungsi sebagai jembatan penyampaian nilai-nilai seperti solidaritas, keadilan, dan tujuan bersama yang menjadi fondasi ekonomi lokal. Selain itu, bahasa daerah juga terbukti memiliki peran dalam promosi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis budaya. Oleh karena itu, pelestarian dialek Li Niha Raya tidak hanya menjadi tanggung jawab linguistik, tetapi juga strategi penguatan ekonomi lokal melalui edukasi, digitalisasi, dan pengembangan potensi pariwisata budaya di Nias Selatan.
Copyrights © 2025