Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia dan dapat menimbulkan komplikasi fisik serta gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Kasus DM di Indonesia, termasuk di Desa Langge, Kabupaten Bone Bolango, masih tinggi dan menjadi prioritas penanganan penyakit kronis. Rendahnya kapasitas kader kesehatan dalam memberikan edukasi pencegahan komplikasi DM, baik fisik maupun mental, menjadi tantangan dalam upaya promotif dan preventif. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan melalui edukasi terintegrasi tentang pencegahan komplikasi fisik dan mental pada pasien DM. Metode pelaksanaan meliputi persiapan, koordinasi, pre-test, pelatihan partisipatif, simulasi, role play, dan evaluasi post-test. Materi yang diberikan mencakup dasar-dasar DM, skrining depresi ringan menggunakan PHQ-2, teknik relaksasi napas dalam, afirmasi positif, komunikasi efektif, serta perawatan diri kader. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan kader, dari 60% kategori sedang dan 40% rendah pada pre-test menjadi 90% kategori tinggi setelah pelatihan. Temuan ini menunjukkan efektivitas pendekatan edukasi terintegrasi dalam memperkuat kapasitas kader sebagai agen perubahan di komunitas. Disarankan agar dilakukan pendampingan lapangan dan monitoring berkala untuk memastikan penerapan praktik yang berkelanjutan dan memperkuat peran kader dalam pencegahan komplikasi DM secara holistik.
Copyrights © 2025