Bahan Acuan Baku (Standard Reference Material) diperlukan untuk mengontrol kebenaran suatu metoda analisis, juga digunakan untuk mengecek presisi, akurasi, pengembangan metoda analisis, pelatihan teknisi, verifikasi dan evaluasi hasil-hasil analisis yang dikeluarkan oleh laboratorium.Tujuan dari pembuatan In-house Standard Laterit Nikel adalah untuk membuat Standar Reference Material (SRM) yang tersertifikasi atau Certified Reference Material (CRM) untuk memperoleh hasil analisis yang lebih akurat dan selalu siap pakai.Lokasi pemercontoan dilakukan di Daerah Pomala, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (kode conto P-1 dan P-2) dan Daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (kode conto SG-1). Kedua lokasi tersebut dipilih karena mempunyai sumberdaya laterit nikel yang sangat besar.Data hasil analisis di laboratorium Pusat Sumber Daya Geologi (8 kali pengulangan) pada umumnya memperlihatkan presisi cukup baik (< 10%) kecuali untuk beberapa unsur seperti CaO (P-1 : 11,28%, P-2 : 33,5% and SG-1 : 27,82%), SiO2 (P-2 : 10,27%) and Mg (SG-1: 23,60%).Hasil analisis kimia Ni, Co, Mg, Fe, Cr, SiO2, Al2O3 dan CaO dari 9 (sembilan) laboratorium sangat bervariasi. Hal ini terjadi kemungkinan karena beberapa laboratorium menggunakan metoda analisis yang berbeda. Ada beberapa data yang sangat ekstrim namun ada juga data yang mendekati.
Copyrights © 2010