Masyarakat Suku Dayak membudidayakan tanaman yang kaya akan manfaat yang digunakan dalam pengobatan sehari-hari. Pembudidayaan ini berkembang secara turun-temurun dan menjadi bagian dari budaya mereka yang berhubungan erat dengan alam sekitar. Kajian ini bertujuan untuk mengeksplorasi etnofarmakologi tanaman yang sering digunakan sebagai obat, bagian-bagian tanaman yang digunakan dan cara penggunaan tanaman obat tradisional oleh masyarakat Suku Dayak. Kajian ini mencakup analisis fitokimia untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang berkontribusi terhadap bioaktivitas. Literatur yang gunakan dalam review ini meliputi: Google Scholar, PubMed, Researchgate. Berdasarkan hasil review menunjukan bahwa ditemukan 10 jenis tanaman yang terdapat di Suku Dayak, yaitu: Karehau (Calllicarpa longlifolia Lam), Kaik-kaik (Uncaria cordata (Lour.) Merr), Kecapi (Sandoricum koejape Burm.f. Merr.), Kemot (Passifora foetia L.), Kumala Tawar (Coctus speciosus), Lasi (Macaranga recurvata), Bagore (Caesalpinia crista L.), Kemunting (Melastoma malabathricum), Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa), Akar kuning (Arcangelisia flava (L.) Merr). Hal ini menegaskan pentingnya pengetahuan tradisional dalam konservasi sumber daya alam dan pengembangan obat herbal, serta memberikan wawasan baru tentang pemanfaatan berbagai tanaman obat dalam pengobatan modern
Copyrights © 2025