Tradisi Martahi merupakan salah satu tradisi penting dalam pesta adat Suku Mandailing di Aek Sernda, Labuhan Batu. Tradisi ini merupakan momen sakral yang menandakan penyerahan tanggung jawab pelaksanaan pesta kepada masyarakat. Tujuan utama tradisi Martahi adalah untuk mendapatkan bantuan dana pernikahan dari kerabat, teman sejawat, dan elemen masyarakat desa. Keluarga calon pengantin laki-laki mengundang mereka untuk menghadiri acara Martahi dan memberikan sumbangan sukarela. Tradisi ini memiliki makna yang penting dalam kehidupan masyarakat Mandailing di Aek Sernda. Pertama, tradisi ini menunjukkan semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap satu sama lain. Kedua, tradisi ini membantu meringankan beban biaya pernikahan bagi keluarga calon pengantin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan prosesi tradisi Martahi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi Martahi merupakan syarat mutlak sebelum pelaksanaan pesta adat. Tradisi ini memiliki tahapan-tahapan yang ditentukan menurut adat. Hatobangon (orang yang dituakan dalam desa) berperan sebagai pengambil kebijakan dalam tradisi Martahi. Tradisi Martahi merupakan salah satu warisan budaya Suku Mandailing yang perlu dilestarikan. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, kepedulian, dan kebersamaan dalam masyarakat.
Copyrights © 2024