AbstrakPandangan tentang soteriologi dalam paham Predestinasi dan paham kehendak bebas Arminianisme sangat bertolak belakang. Meskipun keduanya mengakui otoritas dan kasih karunia Allah. Oleh karena itu dalam tulisan ini, penulis hendak menjembatani dan menawarkan suatu pendekatan diskursif yang membuka ruang untuk perjumpaan antara kedua pemahaman Calvinis dan Arminianisme melalui pendekatan Anthony A. Hoekema dengan menawarkan sebuah kerangka teologis yang memungkinkan untuk melihat bagaimana kedua pandangan yang berbeda ini tidak hanya saling bertentangan, tetapi dapat saling melengkapi dalam rangka memperdalam pemahaman tentang soteriologi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan riset kualitatif dengan metode kajian kepustakaan menjadi dasar yang kuat untuk merumuskan pertanyaan penelitian, hipotesis, dan strategi pengumpulan data yang akan diterapkan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Manusia pribadi yang diciptakan berarti bahwa Ciptaan dan pribadi ada bersamaan. keselamatan adalah anugerah Allah yang berdaulat, tetapi manusia memiliki kebebasan untuk meresponsnya. Hal ini memberi pemahaman baru tentang paham soteriologi, yang mana keselamatan adalah hasil kasih karunia Allah yang tidak dapat dipaksakan, dan melibatkan tanggung jawab manusia untuk memilih atau menolak tawaran keselamatan.Kata kunci : Arminianisme, Manusia Pribadi yang diciptakan, Predestinasi, Soteriologi AbstractThe views on soteriology in Predestinationism and Arminianism's free will are diametrically opposed. Although both recognize the authority and grace of God. Therefore, in this paper, the author wants to bridge and offer a discursive approach that opens space for the encounter between the two understandings of Calvinism and Arminianism through Anthony A. Hoekema's approach by offering a theological framework that makes it possible to see how these two different views are not only contradictory, but can complement each other in order to deepen the understanding of soteriology. In this study, the author uses qualitative research with the literature review method as a strong basis for formulating research questions, hypotheses, and data collection strategies to be applied. The results of this study state that the created person means that Creation and person exist together. salvation is a sovereign gift of God, but humans have the freedom to respond to it. This gives a new understanding of soteriology, where salvation is the result of God's grace that cannot be forced, and involves human responsibility to choose or reject the offer of salvation.Keywords: Arminianism, Personal created human, Predestination, Soteriology
Copyrights © 2025