Lemahnya refleks hisap pada bayi baru lahir dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi seperti tertundanya proses konsumsi makanan atau pemberian ASI melalui mulut. Intervensi dini digunakan untuk meningkatkan keterampilan pemberian makan melalui oral dengan merangsang kemampuan menghisap pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas stimulasi oral dalam meningkatkan refleks hisap pada bayi dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi experiment dengan model Pre-test dan post-test nonequivalent control group yang dilakukan terhadap 30 responden bayi berat badan lahir rendah yang mengalami refleks hisap lemah. Intervensi yang digunakan adalah PIOMI, dan instrument perhitungan yang digunakan adalah OFS yaitu seberapa banyak susu yang dapat dihabiskan bayi dalam waktu 10 menit. Uji statistic yang diguakan adalah uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahawa karakteristik umur responden mayoritas berusia 34 minggu sebanyak 19 bayi (63,3%) dan mayoritas berjenis kelamin laki laki sebanyak 21 bayi (70%) dengan mayoritas responden memiliki berat badan 1500-2000 gram yaitu sebanyak 20 orang (66.7%). Dari hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai pre test dan juga post test pada setiap kelompok, dengan nilai p value kelompok intervensi 0,001 dan kelompok kontrol 0,001. Sedangkan pada uji Mann Whitney didapatkan nilai p value 0,000 yang artinya stimulasi oral efektif dalam peningkatan refleks hisap pada bayi berat badan lahir rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stimulasi oral terbukti efektif dalam meningkatkan refleks hisap pada bayi berar badan lahir rendah.
Copyrights © 2025