Masalah stunting adalah gangguan pertumbuhan linier pada anak karena kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu lama, yang berdampak pada kualitas sumber daya manusia dan produktivitas. Stunting disebabkan oleh faktor langsung seperti pemberian ASI Eksklusif dan faktor tidak langsung seperti pendidikan orang tua. Keterlibatan kader posyandu penting dalam mengatasi stunting dengan pengetahuan yang cukup tentang sistem 5 langkah posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan model Anas Family sebagai pendekatan kader dalam pemberdayaan masyarakat untuk pengendalian stunting di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Tahapan Penelitian ini akan dilakukan dalam Mengkaji literatur terkait dengan pengendalian stunting, pemberdayaan masyarakat, dan peran kader dalam kesehatan masyarakat, Mengumpulkan data melalui kuesioner yang diberikan kepada kepada kader, masyarakat, dan petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, menganalisis data menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi tema dan pola yang terkait dengan model Anas Family, mengembangkan model Anas Family berdasarkan hasil analisis data dan literatur. Populasi dan sampel dalam penelitian berjumlah 58 orang kader yang terbagi dalam 3 wilayah kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Sampel dalam penelitian ini adalah kader di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu, Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah Kader yang aktif dalam kegiatan posyandu dan memiliki pengalaman dalam pengendalian stunting. Analisis data dilakukan menggunakan metode analisis tematik, yaitu dengan mengidentifikasi tema dan pola yang terkait dengan model Anas Family. Hasil analisis data digunakan untuk mengembangkan model Anas Family yang efektif dalam pemberdayaan masyarakat untuk pengendalian stunting.
Copyrights © 2025