Persoalan kerusakan lingkungan merupakan persoalan global yang sampai hari ini masih terjadi. Beragam upaya sudah dilakukan, dari pembuatan undang-undang hingga konferensi setingkat dunia, namun hasilnya masih belum optimal. Persoalan kerusakan ini sudah bukan lagi pada level etis-ekologis namun sudah masuk pada level etis-teologis, yaitu perlunya agama turut berbicara dalam mencari solusi. Sebenarnya seluruh agama memiliki pandangan masing-masing terkait problem lingkungan ini, yang umumnya menunjukkan tingkat kekhawatiran yang sama yakni ketakutan jika bumi ini menjadi rusak secara permanen, akan tetapi peneliti hanya memfokuskan pada agama Islam saja. Islam dalam hal ini memiliki satu solusi yang tepat yakni eko-teologi al-qur’an dimana pembahasannya mengarah kepada perlunya melakukan kelanjutan ekologi guna menjawab tantangan modernitas industrial. Ayat di dalam al-qur’an banyak sekali menganjurkan tentang pentingnya tanggung jawab seorang wakil Tuhan di bumi yakni dengan cara melestarikan, melakukan pemanfaatan namun memperhatikan kelestariannya. Menjauhkan dari eksploitasi, yang berakibat memunculkan anomali cuaca yang sangat mengganggu warga bumi. Disamping itu, eko-teologi juga menganjurkan agar sebuah negara juga turut serta memiliki aturan yang jelas untuk menjaga kelestarian bumi ini.
Copyrights © 2022