Latar belakang: Kecemasan adalah respons alami terhadap situasi yang menegangkan, seperti saat anggota keluarga atau pasien dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Komunikasi terapeutik perawat memiliki peran penting dalam mengurangi tingkat kecemasan ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan komunikasi terapeutik dan respons time perawat terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross-sectional, yang mencakup keluarga pasien yang mengalami kecelakaan, serta pasien pra-operatif di beberapa rumah sakit. Instrumen yang digunakan mencakup observasi terhadap respons time, kuesioner komunikasi terapeutik, dan skala kecemasan Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS). Hasil: Hasil menunjukkan data sebanyak 76,7% perawat melaksanakan komunikasi terapeutik dengan baik. Sebagian besar keluarga pasien (60%) mengalami kecemasan dalam kategori sedang. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan signifikan antara respons time, komunikasi terapeutik, dan tingkat kecemasan keluarga (p < 0,05). Kesimpulan: Komunikasi terapeutik yang baik serta respons time yang cepat oleh perawat memiliki pengaruh besar dalam mengurangi kecemasan keluarga pasien. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan praktik komunikasi terapeutik yang efektif dalam menangani kecemasan keluarga dalam situasi kritis. Background: Anxiety is a natural response to stressful situations, such as when family members or patients are treated in the Emergency Room (ER). Nurses' therapeutic communication plays a crucial role in alleviating this anxiety. Objective: This study aims to analyze the relationship between therapeutic communication and nurses' response time with the anxiety levels of patients' families in the ER. Methods: The research employed a correlational design with a cross-sectional approach, including families of accident victims and preoperative patients across several hospitals. Data collection instruments included observation sheets for response time, therapeutic communication questionnaires, and the Zung-Self Rating Anxiety Scale (SAS). Results: The findings indicated that 76.7% of nurses exhibited good therapeutic communication. Most families (60%) experienced moderate levels of anxiety. Statistical tests revealed a significant relationship between response time, therapeutic communication, and family anxiety levels (p < 0.05). Conclusion: Effective therapeutic communication and rapid response times by nurses significantly reduce the anxiety levels of patients' families. Hence, implementing effective therapeutic communication practices is essential for managing family anxiety in critical situations.
Copyrights © 2025