Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki fenomena cyberbullying di lingkungan sekolah, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta platform digital utama yang terlibat, dengan fokus pada pemahaman dampaknya pada generasi muda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui survei yang melibatkan siswa dari berbagai sekolah di Indonesia sebagai subjek penelitian. Hasil survei dianalisis untuk mengidentifikasi temuan signifikan terkait cyberbullying di kalangan generasi muda. Temuan menunjukkan bahwa cyberbullying merupakan masalah serius dengan dampak fisik, psikologis, dan potensi kematian, terutama di platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Snapchat. Generasi muda, terutama milenial dan generasi Z, rentan terhadap perundungan siber ini, menegaskan perlunya pendidikan etika digital yang dimulai sejak dini. Temuan ini menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif di lingkungan pendidikan dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan mendukung bagi anak-remaja. Dalam mengatasi dampak cyberbullying, pendekatan holistik yang mengintegrasikan berbagai teori penting seperti Teori Social Cognitive, konsep ketahanan, pola asuh responsif dan otoritatif, serta Teori Perkembangan menjadi strategi efektif dalam membantu anak-remaja menghadapi tantangan dunia digital yang terus berkembang.
Copyrights © 2024