Gangguan stress pasca trauma (PTSD) adalah gangguan yang disebabkan oleh paparan terhadap peristiwa traumatis Tunggal atau berulang seperti perang, terorisme, bencana alam, bencana akibat ulah manusia, dan serangan pribadi yang disertai kekerasan seperti pemerkosaan, penyerangan, dan kecelakaan. Studi lain menunjukkan bahwa 54,7% dari anakanak palestina pernah mengalami setidaknya satu peristiwa traumatis dalam hidup mereka. Dari 4.444 orang, 49% pernah mengalami trauma terkait perang. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 100% anak-anak yang menyaksikan pembunuhan orang tuanya atau kekerasan seksual mengalami PTSD. Demikian pula, 90% anak-anak yang terpapar pelecehan seksual hampir selalu mengalami PTSD, 77% anak-anak yang terpapar penembakan di sekolah hampir selalu mengalami PTSD. Penelitian ini menggunakan desain literature review. Metode ini merupakan sebuah metode sistematis, eksplisit dan reprodusible dalam bentuk identifikasi , evaluasi dan sintesis terhadap suatu hasil penelitian dan pemikiran dari para peneliti ataupun praktisi. Hasil dari literatur review disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan ilustrasi sesuai tujuan penelitian/hipotesis. Dampak yang ditimbulkan akibat konflik berkepanjangan antara israel dan palestina menyebabkan tingginya tingkat depresi dan kecemasan yang dialami oleh anak-anak palestina. Penelitian menunjukkam bahwa terdapat hubungan antara kemiskinan, tingkat pendidikan, paparan perang dan genosida dapat menjadi pemicu PTSD. Sementara itu keberadaan konflik gaza juga mempengaruhi wanita hamil dan kondisi bayi yang ada didalam kandungannya. Keberadaan konflik tersebut tentu menyorot perhatian dunia.
Copyrights © 2025