Fenomena campur kode (code-mixing) dalam komunikasi digital semakin umum terjadi, khususnya di kalangan generasi muda. Penelitian ini bertujuan menganalisis bentuk campur kode, bahasa yang digunakan dan fungsi campur kode dalam video Writing dari kanal YouTube Rintik Sedu. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, data diperoleh dari transkrip tuturan video dan dianalisis berdasarkan klasifikasi bentuk campur kode menurut teori Suwito. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga bentuk utama campur kode, yaitu intra-kalimat, antar-kalimat, dan kata tunggal, dengan dominasi penggunaan bahasa Inggris dan sisipan bahasa Korea. Fungsi utama campur kode dalam video ini meliputi ekspresi identitas pribadi, penekanan emosional, strategi retoris, dan penciptaan kedekatan dengan audiens. Penelitian ini menegaskan bahwa campur kode tidak hanya berfungsi sebagai gejala linguistik, tetapi juga sebagai representasi sosial dan budaya generasi digital yang hidup dalam ekosistem multibahasa.
Copyrights © 2025