Perkembangan teknologi dan digitalisasi interaksi sosial telah mengubah dinamika hubungan antarindividu, menyebabkan munculnya tantangan baru bagi kesehatan mental masyarakat modern. Komunikasi empati—yang meliputi pengenalan emosi, validasi, dan respons pro-sosial—berperan penting dalam mereduksi stres, meningkatkan dukungan sosial, dan memperkuat ketahanan mental komunitas. Artikel ini menyajikan kajian pustaka komprehensif (2017–2025) mengenai peran komunikasi empati dalam interaksi sosial digital dan offline, mengintegrasikan perspektif psikologi interpersonal dan komunikasi Islam. Hasil kajian menunjukkan bahwa penguatan kemampuan empatik melalui pendidikan, desain komunikasi, dan kebijakan publik dapat meningkatkan kesehatan mental kolektif.
Copyrights © 2025