Berbagai aksi yang menolak praktik globalisasi ekonomi dewasa ini kerap kali muncul di media massa di tanah air. Penolakan tersebut terkait dengan ban yak bidang atau aspek, seperti pertanian, industri, lingkungan, perburuhan, ataupun juga berkaitan dengan isyu privatisasi BUMN. Hampir setiap hari kita menjumpai berita-berita di media massa yang mengambarkan dampak globalisasi ekonomi yang prosesnya semakin jauh dan merasuk perekonomian nasional. Globalisasi, menurut penelitian Rice dan Sulaiman (2004: 80-90) telah menimbulkan berbagai kesulitan bagi ekonomi Indonesia, di samping juga menciptakan beberapa peluang. Sedang Mubyarto (2002: 1-4) menilai globalisasi telah menjadi kekuatan serakah dari sistem kapitalisme-liberalisme yang telah menyengsarakan kehidupan Bangsa Indonesia, sehingga harus dilawan dengan kekua tan ekonomi-politik nasional yang didasarkan pada ekonomi rakyat.Tanggapan sebagian masyarakat di tanah air terhadap proses globalisasi ekonomi yang sedang berjalan, kondisinya hampir sama dengan kondisi global: ada yang bisa menerima, di samping banyak pula yang menentang. Pandangan yang menen tang menganggap proses globalisasi yang berlang-sung saat ini merupakan hasil rekayasa dari korporasi internasional dan negara-negara maju, di samping juga pandangan yang menilainya sebagai pemaksaan ideologi ekonomi yang tidak sejalan dengan ideologi ekonomi nasional. Kampanye ideologi ini disebarkan melalui media global milik korporasi-korporasi internasional bidang me-dia yang berpusat di negara maju (Hartiningsih, 2005: 33).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2005