ABSTRAKIntegrasi generative artificial intelligence (GenAI) memicu perdebatan global di pendidikan tinggi mengenai potensinya versus risiko terhadap integritas akademik. Sebagian besar penelitian berfokus pada konteks Barat, menyisakan kesenjangan pengetahuan tentang pola adopsi di wilayah non-urban seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan mengisi kesenjangan tersebut dengan mengukur secara kuantitatif tingkat dan pola pemanfaatan GenAI oleh mahasiswa di Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan desain survei cross-sectional terhadap 721 mahasiswa. Data dikumpulkan melalui kuisoner Skala Linkert 5 poin yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya (Cronbach’s Alpha = ,941) yang kemudian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil utama mahasiswa bukanlah pengguna pasif, melainkan pengguna yang strategis. Tingkat pemanfaatan sangat tinggi untuk tugas pra-penulisan (misalnya, menghasilkan ide, Mean=3.52; menerjemahkan teks, Mean=3.56), namun lebih moderat dan berhati-hati untuk tugas penulisan inti seperti esai (Mean=3.22). Temuan kunci adalah rendahnya tingkat ketergantungan total (Mean=3.15), yang menantang narasi tentang krisis integritas akademik. Kesimpulannya, mahasiswa mengadopsi AI sebagai alat bantu terdiferensiasi, bukan sebagai pengganti pemikiran kritis. Implikasi praktisnya adalah perlunya institusi pendidikan tinggi mengembangkan kebijakan mengintegrasikan AI Literacy sebagai kompetensi akademik baru.Kata Kunci: Kecerdasan Buatan Generatif, Penulisan Akademik, Pendidikan Tinggi, Literasi AI, Integritas AkademikABSTRACTThe integration of Generative Artificial Intelligence (GenAI) in higher education has sparked a global debate, balancing its potential against risks to academic integrity. Existing research, predominantly from Western contexts, leaves a knowledge gap regarding adoption patterns in regions like Indonesia. This study addresses this gap by quantitatively analyzing GenAI utilization patterns. This research used a cross-sectional survey design (N=721). Data were collected using a 5-point Likert scale questionnaire, which was tested for validity and reliability (Cronbach’s Alpha = .941), and then analyzed using descriptive statistics. Findings reveal students are strategic, not passive, users, with high utilization for pre-writing tasks (e.g., idea generation, M=3.52) but moderate use for core writing (M=3.22). Crucially, a low level of complete reliance (M=3.15) challenges the prevailing narrative of an academic integrity crisis. Students adopt GenAI as a differentiated tool to augment, not replace, critical thinking, implying an urgent need for institutions to integrate AI Literacy as a core academic competency.Keywords: Generative Artificial Intelligence, Academic Writing, Higher Education, AI Literacy, Academic Integrity
Copyrights © 2025