Pertanian berperan penting sebagai penopang ketahanan pangan sekaligus sumber pendapatan masyarakat desa. Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, memiliki jumlah penduduk 4.471 jiwa, dengan 2.749 pemuda berusia 13–25 tahun yang berpotensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian. Sayangnya, minat generasi muda terhadap pertanian menurun karena keterbatasan pemahaman dalam pengelolaan fasilitas seperti greenhouse dan kandang ayam. Maka dar itu, Tim PKK ORMAWA HIMATEPA-UH melalui program “Sanggar Tani Muda Desa Nisombalia” menawarkan penerapan Integrated Farming System berbasis prinsip zero waste. Kegiatan meliputi pelatihan budidaya hidroponik, hortikultura (tomat, cabai, jagung), pemeliharaan ternak ayam Alope dan Petelur serta budidaya ikan lele dan nila terintegrasi dengan produksi maggot. Program ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan pemuda, memaksimalkan infrastruktur yang ada serta menciptakan sistem usaha tani modern yang produktif, ramah lingkungan dan mendukung kemandirian pangan desa. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemuda terkait Integrated Farming System berbasis zero waste yang mewujudkan melalui Sanggar Tani Muda dan penerapan sistem terpadu seperti (hidroponik, peternakan, perikanan, dan maggot) di Desa Nisombalia, sehingga pemuda mampu mengelola sumber daya secara lebih efektif, produktif, inovatif dan ramah lingkungan. Kata kunci: Pertanian, sanggar tani, maggot, mandiri pangan, Nisombalia. ABSTRACT Agriculture plays a vital role in supporting food security and generating income for rural communities. Nisombalia Village, Marusu District, Maros Regency, has a population of 4,471, with 2,749 youths aged 13–25 who possess significant potential to develop the agricultural sector. Unfortunately, the interest of the younger generation in agriculture is declining due to limited understanding of facility management, such as greenhouses and poultry coops. Therefore, the PKK ORMAWA HIMATEPA UNHAS Team, through the “Nisombalia Young Farmers' Center (Sanggar Tani Muda)” program, proposed the implementation of an Integrated Farming System based on the zero−waste principle. Activities include training in hydroponics, horticulture (tomatoes, chili, corn), maintenance of Alope and layer chickens, as well as integrated catfish and tilapia aquaculture with maggot production. This program is expected to enhance the skills of the youth, maximize existing infrastructure, and establish a productive, environmentally friendly, and modern farming system that supports the village's food self-sufficiency. Overall, this activity successfully increased the youth's understanding and skills related to the Integrated Farming System based on zero−waste, which was realized through the formation of the Sanggar Tani Muda and the implementation of the integrated system (hydroponics, livestock, fisheries, and maggot) in Nisombalia Village, enabling the youth to manage resources more effectively, productively, innovatively, and environmentally friendly. Keywords: Agriculture, farmers’ center, maggot, food self-sufficiency, Nisombalia.
Copyrights © 2025