Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS MODAL SOSIAL DALAM AKTIVITAS EKONOMI PEDAGANG KULINER DI PASAR CIDU’ KOTA MAKASSAR Loise, Mariani; Syukur, Muh.
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Vol. 5 No. 4 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/cendekia.v5i4.7314

Abstract

This research is motivated by the socio-economic dynamics of culinary traders in Cidu Market, Makassar City, which has become one of the most vibrant and influential culinary centers in the region. Economic activities in this area are not solely dependent on financial capital but also on the strength of social capital built through networks of trust, social norms, and reciprocal relationships among traders. The main focus of this study is to analyze the dominant characteristics of social capital among culinary traders in Cidu Market and to identify the constraints they face in utilizing it within their daily economic activities. This study employed a qualitative method with a descriptive approach, involving ten key informants who have been operating as culinary traders for more than five years. Data were collected through in-depth interviews, observations, and documentation, and analyzed using the interactive model of Miles and Huberman, with data validity ensured through source and method triangulation. The findings reveal that the social capital of culinary traders in Cidu Market is dominated by trust and social solidarity, internal economic cooperation networks, and strong norms of reciprocity. However, this potential is constrained by limited external networking and institutional access, social inequality between senior and new traders, and resistance to innovation and change. Overall, the study concludes that social capital plays a crucial role in sustaining the traders’ economic activities, yet it needs to be expanded toward bridging and linking social capital in order to become a more adaptive and sustainable economic force amid the development of Makassar’s modern culinary market. ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh dinamika social ekonomi pedagang kuliner di Pasar Cidu’ Kota Makassar yang menjadi salah satu sentra kuliner rakyat paling ramai dan berpengaruh di kota tersebut. Aktivitas ekonomi di kawasan ini tidak hanya bergantung pada modal finansial, tetapi juga pada kekuatan modal sosial yang terbangun melalui jaringan kepercayaan, norma sosial, dan hubungan timbal balik antar pedagang. Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik modal sosial yang dominan di kalangan pedagang kuliner Pasar Cidu’ serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pemanfaatannya terhadap aktivitas ekonomi sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif, melibatkan sepuluh narasumber utama yang merupakan pedagang kuliner dengan pengalaman berjualan lebih dari lima tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman dengan uji keabsahan data melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial pedagang kuliner di Pasar Cidu’ didominasi oleh kepercayaan dan solidaritas sosial, jaringan kerja sama ekonomi internal, serta norma timbal balik yang kuat. Namun, potensi tersebut menghadapi kendala berupa terbatasnya jaringan eksternal dan akses kelembagaan, ketimpangan sosial antara pedagang senior dan pendatang baru, serta resistensi terhadap inovasi dan perubahan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa modal sosial berperan penting dalam menopang keberlangsungan ekonomi pedagang, tetapi perlu diperluas menuju bridging dan linking social capital agar mampu menjadi kekuatan ekonomi yang adaptif dan berkelanjutan di tengah perkembangan pasar kuliner modern Kota Makassar.
PENINGKATAN KAPASITAS PEMUDA MELALUI SANGGAR TANI DENGAN INTEGRATED FARMING UNTUK MEWUJUDKAN GENERASI MANDIRI PANGAN DI DESA NISOMBALIA: Enhancing Youth Capacity Through Farming Workshops with Integrated Farming to Create a Food-Independent Generation in Nisombalia Village Fitriani, Fitriani; Nurana, Nurana; Nurmiadi, Nurmiadi; Hakim, Rayhan Meizar; Amalia, Nur; Salama, Thrisna Wati Pasolang Ester; Nurjannah, Nurjannah; Syukur, Muh.; Gailea, Ariq Imtyaz; Nurfahmi, Nurfahmi; Fahri, Hilal; Aryanto, Asdar; Fajrin, Muhammad; Fitrah, Nur; Hadrianty, Sitti; Mubarak, Husnul
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 11 No. 1 (2025): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 11 NO. 1 OKTOBER 2025
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v11i1.47506

Abstract

Pertanian berperan penting sebagai penopang ketahanan pangan sekaligus sumber pendapatan masyarakat desa. Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, memiliki jumlah penduduk 4.471 jiwa, dengan 2.749 pemuda berusia 13–25 tahun yang berpotensi besar untuk mengembangkan sektor pertanian. Sayangnya, minat generasi muda terhadap pertanian menurun karena keterbatasan pemahaman dalam pengelolaan fasilitas seperti greenhouse dan kandang ayam. Maka dar itu, Tim PKK ORMAWA HIMATEPA-UH melalui program “Sanggar Tani Muda Desa Nisombalia” menawarkan penerapan Integrated Farming System berbasis prinsip zero waste. Kegiatan meliputi pelatihan budidaya hidroponik, hortikultura (tomat, cabai, jagung), pemeliharaan ternak ayam Alope dan Petelur serta budidaya ikan lele dan nila terintegrasi dengan produksi maggot. Program ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan pemuda, memaksimalkan infrastruktur yang ada serta menciptakan sistem usaha tani modern yang produktif, ramah lingkungan dan mendukung kemandirian pangan desa. Secara keseluruhan, kegiatan ini berhasil meningkatkan pemahaman dan keterampilan pemuda terkait Integrated Farming System berbasis zero waste yang mewujudkan melalui Sanggar Tani Muda dan penerapan sistem terpadu seperti (hidroponik, peternakan, perikanan, dan maggot) di Desa Nisombalia, sehingga pemuda mampu mengelola sumber daya secara lebih efektif, produktif, inovatif dan ramah lingkungan.    Kata kunci: Pertanian, sanggar tani, maggot, mandiri pangan, Nisombalia.   ABSTRACT Agriculture plays a vital role in supporting food security and generating income for rural communities. Nisombalia Village, Marusu District, Maros Regency, has a population of 4,471, with 2,749 youths aged 13–25 who possess significant potential to develop the agricultural sector. Unfortunately, the interest of the younger generation in agriculture is declining due to limited understanding of facility management, such as greenhouses and poultry coops. Therefore, the PKK ORMAWA HIMATEPA UNHAS Team, through the “Nisombalia Young Farmers' Center (Sanggar Tani Muda)” program, proposed the implementation of an Integrated Farming System based on the zero−waste principle. Activities include training in hydroponics, horticulture (tomatoes, chili, corn), maintenance of Alope and layer chickens, as well as integrated catfish and tilapia aquaculture with maggot production. This program is expected to enhance the skills of the youth, maximize existing infrastructure, and establish a productive, environmentally friendly, and modern farming system that supports the village's food self-sufficiency. Overall, this activity successfully increased the youth's understanding and skills related to the Integrated Farming System based on zero−waste, which was realized through the formation of the Sanggar Tani Muda and the implementation of the integrated system (hydroponics, livestock, fisheries, and maggot) in Nisombalia Village, enabling the youth to manage resources more effectively, productively, innovatively, and environmentally friendly. Keywords: Agriculture, farmers’ center, maggot, food self-sufficiency, Nisombalia.
PENERAPAN DASAR-DASAR BIMBINGAN KONSELING DI SDN 246 BULU-BULU Syukur, Muh.; Nabir, Abd. Muhaemin; Suriati, Suriati; Syam, St. Hajrah; Alawiyah, Desi
INKAMKU : Journal of Community Service Vol 2 No 1 (2023): INKAMKU : Journal of Community Service
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/inkamku.v1i2.1703

Abstract

Bimbingan konseling merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih guna untuk mencapai suatu tujuan perbaikan yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian pada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan di sekolah kecamatan tonra, desa bulu-bulu, dusun kaccope. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan dengan tujuan agar siswa disekolah SDN 246 bulu-bulu menjadi lebih aktif dan jiwa sosialnya lebih baik sehingga ketika mereka berinteraksi di teman sebaya, orang tua beserta seluruh yang mereka jumpai dapat memberikan kesan baik yang dapat ianggap cocok dengan cukuipan umurnya. Metode yang digunakan dalam pegabdian dalam masyarkat (pkm) yaitu metode bimbingan kelompok dengan metode: tahap pertama yaitu melakukan perkenalan kepada siswa untuk menjalin suatu hubungan emosional yang baik sehingga mereka lebih terbuka dalam bimbingan kemudian tahapan selanjutnya melakukan diskusi kelompok daan mengenali probelm yang ada dan memberi arahan terkait hal yang dipermaslahkan dan tahap akhir yaitu melihat dampak setelah bimbingan tersebut. Dengan penerapan dasar-dasar Bk ini dapat dicapai atau dapat dikatakan bisa dijadikan sebuah bahan dalam pembelajaran atau penerapan di sekolah dasar.