Latar belakang: Mahasiswa tingkat akhir dikatakan sudah memasuki fase quarter life crisis dan mengalami peningkatan kecemasan pada fase ini. Kecemasan dapat berimbas pada fungsi tubuh, berupa beberapa gejala fisik dan kognitif, seperti mempengaruhi fungsi saluran pencernaan melalui mekanisme brain – gut – axis yang memungkinkan gangguan psikologis dapat mempengaruhi aktivitas motorik, sensorik, dan sekretori pada traktus gastrointestinal dan menyebabkan timbulnya gejala-gejala pada sindrom dispepsia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dan sindrom dispepsia pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional menggunakan data primer dengan jumlah sampel 81 responden. Analisa data univariat disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan analisa bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ini mahasiswa yang memiliki Kecemasan normal sebanyak 37 orang (45,7%), 20 orang (24,7%) kategori kecemasan ringan, 15 orang (18,5%) kategori kecemasan sedang, 9 orang (11,1%) kategori kecemasan berat. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat hubungan signifikan kecemasan terhadap kejadian sindrom dispepsia dengan nilai p yaitu 0,018 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecemasan dan sindrom dispepsia pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang
Copyrights © 2025