Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka dengan paradigma baru menekankan pendekatan yang menempatkan peserta didik sebagai fokus utama dalam proses pembelajaran. Pada konteks ini, berbagai metode dan model pembelajaran, termasuk model berbasis masalah (Problem Based Learning/PBL), bisa diimplementasikan. Modul sebagai bahan ajar memiliki peranan penting dalam mendukung PBL. Namun, saat ini belum ada modul berbasis PBL untuk materi Ikatan Kimia. Berdasarkan wawancara dengan tiga guru kimia dari SMAN 1 Ranah Batahan, SMAN 2 Ranah Batahan, dan SMAN 1 Koto Balingka, ditemukan bahwa pembelajaran Ikatan Kimia masih kurang berfokus pada peserta didik dan belum memanfaatkan modul sebagai sumber ajar utama. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini guna mengembangkan modul berbasis masalah untuk materi Ikatan Kimia, dengan penekanan pada penilaian validitas dan kepraktisannya. Studi ini menerapkan metode Educational Design Research (EDR) dengan model Plomp, yang dibatasi hingga tahap prototipe IV. Subjek penelitian terdiri dari empat dosen Universitas Negeri Padang, dua guru, dan 20 siswa dari SMAN 1 Ranah Batahan. Hasil penelitian menunjukkan modul yang dikembangkan tergolong valid dengan rata-rata nilai validitas sebesar 0,83. Selain itu, modul ini juga dinyatakan praktis, dengan tingkat kepraktisan rata-rata sebesar 86% dari guru dan 88% dari siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa modul tersebut dapat menjadi alternatif bahan ajar yang efektif di sekolah.
Copyrights © 2024