Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Muktiharjo Lor menghadapi tantangan dalam mengajarkan materi yang memerlukan keterampilan analitis tinggi, seperti materi fakta dan opini. Hal ini berdampak pada rendahnya kemampuan literasi siswa. Penelitian tindakan kelas ini melibatkan 26 siswa (13 laki-laki dan 13 perempuan) dengan model Kemmis dan McTanggart. Hasil menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantu media ular tangga berbasis kearifan lokal meningkatkan kemampuan literasi siswa secara signifikan. Ketuntasan belajar meningkat dari 56,69% pada prasiklus menjadi 69,23% pada siklus I, dan 84,61% pada siklus II. Rata-rata nilai siswa juga naiak dari 71 menjadi 84. Pembelajaran menjadi lebih aktif, menyenangkan, dan kontekstual. Penelitian ini merekomendasikan penggunaan model PBL dan media kontekstual sebagai alternatif untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa, khususnya dalam membedakan fakta dan opini dalam teks.
Copyrights © 2025