Penelitian ini didasari oleh rasa keingintahuan peneliti mengenai regulasi dalam menjalankan perannya sebagai pendidik pada guru berkebutuhan khusus di SLB Negeri 1 Lombok Barat. Regulasi emosi menjadi kompetensi penting bagi guru, terutama yang mendampingi siswa berkebutuhan khusus. Karena menghadapi tantangan yang kompleks, seperti menangani perilaku siswa yang beragam, memenuhi kebutuhan pembelajaran individual, serta menjaga keseimbangan emosi dalam situasi yang menuntut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini melibatkan beberapa guru SLB sebagai subjek utama. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumentasi untuk memahami bagaimana regulasi emosi dilakukan, faktor yang memengaruhinya, serta dampaknya terhadap kualitas pengajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru berkebutuhan khusus di SLB Negeri 1 Lombok Barat menerapkan berbagai strategi regulasi emosi, seperti pertama, antecedent-focused strategy atau cognitive reappraisal (mengubah pola pikir terhadap situasi menantang) dengan tahap modifikasi situasi, pemilihan jenis aktivitas, dan perubahan kognitif. Strategi kedua yang digunakan adalah response-focused strategy atau expressive suppression (menekan ekspresi emosi negatif demi menjaga suasana belajar yang kondusif) dengan tahap penyesuaian modulasi. Faktor utama yang memengaruhi regulasi emosi keempat subjek dalam penelitian meliputi faktor lingkungan, pengalaman kerja dan jenis kelamin. Selain itu, lingkungan kerja yang mendukung, seperti hubungan baik dengan siswa dan kolega, berkontribusi pada kemampuan guru dalam mengelola emosi.
Copyrights © 2025