Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya muara sungai sebagai pertemuan ekosistem air tawar dan laut yang berperan krusial bagi kehidupan organisme perairan. Produktivitas primer perairan menjadi faktor penting untuk kelangsungan hidup biota di ekosistem perairan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat produktivitas primer berdasarkan sebaran klorofil-a fitoplankton dan kelimpahan fitoplankton, serta menganalisis kondisi lingkungan fisika dan kimia di muara tersebut. Metode yang digunakan meliputi pengukuran konsentrasi klorofil-a, perhitungan kelimpahan fitoplankton, dan pengukuran parameter fisika-kimia perairan. Hasil penelitian di Muara Sungai Nibung menunjukkan variasi tingkat kesuburan perairan dari oligotrofik hingga mesotrofik, dengan analisis klorofil-a tertinggi di stasiun 1 (muara sungai) sebesar 2,67 mg/m ³ (mesotrofik), terendah di stasiun 2 (dekat pemukiman) sebesar 1,63 mg/m ³ (oligotrofik), dan stasiun 3 (area mangrove) sebesar 2,14 mg/m ³ (mesotrofik). Produktivitas primer berdasarkan sebaran klorofil-a konsisten menunjukkan tingkat oligotrofik di semua stasiun, dengan nilai tertinggi di stasiun 1 (183,85 gC/m ³/hari) dan terendah di stasiun 2 (142,33 gC/m ³/hari), serta teridentifikasi 14 spesies fitoplankton dengan Synedra sp sebagai spesies dominan (324 Sel/m ³). Parameter lingkungan yang diukur meliputi suhu (28-30 °C), pH (6,4-6,77), DO (3,07-3,43 mg/L), kecerahan (48,7-64,3 cm), nitrat (1,0-2,0 mg/L) dan fosfat (1,5-2,1 mg/L), dimana nilai-nilai tersebut masih dalam rentang yang mendukung kehidupan organisme akuatik, meski parameter DO berada di bawah kondisi ideal.
Copyrights © 2025