Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan yang sama bagi semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, untuk mengembangkan keterampilan mereka. Kegiatan ekstrakurikuler berbasis pemrograman menawarkan platform untuk mengasah keterampilan teknis, terutama dalam bahasa pemrograman Python. Pengabdian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penerapan Tes Awal (Pre-Test) dan Tes Akhir (Post-Test) terhadap inklusivitas dan efektivitas kegiatan ekstrakurikuler Python di kalangan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, pengabdian dilakukan dengan melaksanakan observasi kelas, wawancara, serta analisis hasil pre-test dan post-test dari dua sekolah di Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa tes awal membantu mengidentifikasi pemahaman awal siswa, sementara tes akhir efektif mengukur peningkatan pemahaman mereka. Selain itu, ditemukan pula bahwa program ekstrakurikuler ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan hard skills siswa dari berbagai latar belakang, mendukung terciptanya lingkungan belajar yang inklusif. Diharapkan temuan ini dapat memberikan panduan bagi guru dalam menerapkan metode pengajaran yang lebih adaptif dan inklusif di era digital.
Copyrights © 2025