Perubahan iklim secara global berdampak sangat luas pada kehidupan, perubahan kenaikan suhu bumi ini, berdampak pada semua aspek, tidak hanya pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem. Perubahan penggunaan energi tersebut tentu tidak dapat dilaksanakan secara langsung, melainkan secara bertahap. Liquified Natural Gas (LNG) merupakan bahan bakar yang berasal gas alam yang lebih ramah lingkungan dan juga menghasilkan emisi carbon yang rendah. Indonesia secara geografis merupakan negara kepulauan dan pernah menjadi salah satu negara produser LNG. Pemanfaatan LNG untuk domestic (dalam negeri) ini mendukung program menuju Net Zero Emissiom (NZE) Tahun 2060. Pada rantai pasok LNG terdapat factor risiko mulai dari hulu sampai hilir, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh berbagai factor risiko terhadapat kinerja logistic pada perusahaan yang mengoperasikan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metodelogi kuantitatif dan data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan metode SEM berbasis AMOS. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa factor risiko mempengaruhi kinerja logistic. Dari lima faktor risiko yang diuji, tiga faktor terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja logistik yaitu demand risk, financial risk, dan operation risk, sedangkan supply risk dan environment risk tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Temuan ini memberikan implikasi praktis bagi manajemen perusahaan FSRU untuk memprioritaskan pengelolaan risiko pada aspek demand, keuangan, dan operasional guna meningkatkan kinerja logistik rantai pasok LNG di Indonesia.
Copyrights © 2025