<![CDATA[Penelitian ini menganalisis pendekatan tafsir Ibnu Katsir terhadap Surat An-Nahl ayat 68-69 dengan fokus pada rekonstruksi pemahaman proses pembentukan madu dan manfaatnya berdasarkan perspektif sains modern. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi keselarasan antara penafsiran klasik dan temuan ilmiah, guna memperkuat keyakinan akan relevansi Al-Quran sebagai petunjuk yang integratif antara spiritualitas dan ilmu pengetahuan. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan mengkaji kitab tafsir Ibnu Katsir, sumber ilmiah terkait biologi lebah, serta kandungan dan manfaat madu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tafsir Ibnu Katsir menekankan kebesaran Allah melalui penciptaan lebah dan khasiat madu, dengan pendekatan linguistik, historis, dan hadis. Sementara itu, sains modern mengungkap kompleksitas proses biologis lebah, seperti pengumpulan nektar, inversi gula, dan pengeringan madu, serta membuktikan kandungan antibakteri, vitamin, dan mineral madu yang mendukung fungsinya sebagai obat. Kesimpulan penelitian menyatakan bahwa rekonstruksi pemahaman tafsir klasik dengan temuan sains tidak hanya menunjukkan kesesuaian antara wahyu Ilahi dan ilmu pengetahuan, tetapi juga memperkaya pemahaman umat Islam tentang keajaiban ciptaan Allah. Penelitian ini menegaskan bahwa madu, sebagaimana dijelaskan dalam AlQuran, merupakan contoh konkret sinergi antara agama dan sains dalam mengungkap kebenaran ilmiah yang abadi.]]>
Copyrights © 2025
