Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan rekomendasi utama WHO untuk mendukung pertumbuhan optimal bayi dan kesehatan ibu-anak. Namun, tingkat keberhasilannya masih bervariasi, terutama antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Salah satu faktor utama yang memengaruhi keberhasilan ASI eksklusif adalah dukungan suami dalam bentuk emosional, informasional, dan praktis. Penelitian menunjukkan bahwa ibu yangmendapat dukungan aktif dari suami memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk berhasil menyusui secara eksklusif. Perbedaan sosial, ekonomi, dan budaya memengaruhi pola dukungan ini di berbagai wilayah. Selain itu, faktor seperti tingkat pendidikan, status pekerjaan ibu, serta norma budaya turut berkontribusi terhadap rendahnya prevalensi ASI eksklusif di negara berkembang. Ibu yang bekerja di sektor formal menghadapi tantangan lebih besar dalam mempertahankan ASI eksklusif akibat keterbatasan cuti melahirkan dan fasilitas laktasi. Oleh karena itu, keterlibatan suami tidak hanya penting dalam mendukung ibu di rumah, tetapi juga dalam advokasi kebijakan di tempat kerja. Studi ini bertujuan untuk menganalisis peran suami dalam mendukung keberhasilan ASI eksklusif serta perbedaan dukungan antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi dasar bagi kebijakan kesehatan dan program edukasi berbasis keluarga guna meningkatkan angka keberhasilan ASI eksklusif.
Copyrights © 2025