Hadirnya pembelajaran berdiferensiasi menjadi jawaban dari kesenjangan belajar yang terjadi sehingga dibutuhkan model pembelajaran yang mampu mengakomodasi hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan keabsahan data dilakukan dengan; triangulasi sumber, teknik dan waktu. Subjek pada penelitian ini sebanyak 7 orang meliputi wakasek kurikulum, guru PAI, dan peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Peran guru dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi dilakukan guru dengan modifikasi kurikulum, bahan ajar bervariasi, materi yang selaras dengan gaya dan kebutuhan belajar, keaktifan, pertanyaan pemantik, assessment diagnostik, kebebasan berinovasi dan suasana kelas yang nyaman dan 2) Faktor pendukung berupa guru berkualitas, dukungan kepala sekolah, fasilitas, kolaborasi antara guru, orang tua dan peserta didik terjalin baik, dan lingkungan belajar sedangkan faktor penghambat meliputi waktu terbatas, psikologis, keterbatasan LCD, workshop berkelanjutan, jaringan internet, dan ketidakselarasan diferensiasi dengan keinginan peserta didik. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi menjadi solusi dalam menyelaraskan kesenjangan dalam kegiatan pembelajaran yang memberikan dampak pada keberagaman yang dimiliki oleh setiap peserta didik karena guru menjadi pemeran utama tercapainya keberhasilan dalam pembelajaran.
Copyrights © 2025