Penelitian ini membahas empat hal pokok. Pertama, bentuk penggunaan bahasa dalam penamaan hotel di wilayah Kota Yogyakarta (KY). Komunikasi multilingual yang terjadi pada era globalisasi berimplikasi terhadap sikap berbahasa masyarakat sehingga penamaan hotel-hotel juga membentuk lanskap bahasa dengan kontur lokal maupun internasional. Kedua, jenis penyimpangan bahasa. Keberagaman struktur bahasa yang digunakan membentuk variasi penamaan yang bercampur. Ketiga, penyebab penyimpangan. Penyimpangan bahasa pada ruang publik muncul karena beragam problematika, baik itu dari segi bahasa mapun segi di luar bahasa. Keempat, model penyelarasan. Kajian ini memantik kegusaran kita terhadap bahasa Indonesia yang ternyata kurang diminati. Sumber data berupa 99 nama hotel di KY yang tercatat dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik lanjutan bebas libat cakap didukung dengan teknik catat dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penggunaan bahasa pada nama hotel di KY didominasi oleh bahasa asing dan bahasa campuran. Bahasa lokal tidak banyak digunakan karena dinilai kurang bernilai. Penyimpangan yang terjadi ialah bentuk penggunaan bahasa asing dibanding bahasa Indonesia yang menyalahi aturan perundang-undangan. Terdapat dua metode penyelarasan top-down dan bottom-up yang didukung oleh lima teknik pembinaan.
Copyrights © 2023