Bullying adalah sikap merendahkan orang lain yang dapat terjadi berulang dan dapat menimpa siapa saja dan dimanapun. Dampak bullying sangat besar bagi perkembangan hidup seseorang karena dapat berakibat pada fisik dan mental. Hal ini menjadi kekhawatirkan konsumen sekolah Dasar Negeri (SDN) ataupun Sekolah Dasar Swasta (SDS), mereka tidak ingin salah menentukan sekolah anak, karena akan berimbas bagi masa depannya. Menggunakan metode penelitian kualitatif komparasi, dan melakukan wawancara langsung dengan responden, peneliti mencoba menganalisa perilaku konsumen SDN dan SDS terhadap Bullying anak di kota Mataram, bagi konsumen SDN bullying verbal masih dianggap wajar sementara konsumen SDS lebih kritis serta mengawasi setiap hal terkait bullying diharapkan mendapatkan perhatian tegas dari sekolah. Konsumen SDS merupakan mereka yang memiliki kebutuhan khusus lebih dari solusi yang bisa dipenuhi SDN, sehingga SDS jika tidak ingin kehilangan konsumennya, perlu lebih memperhatikan hal- hal yang diinginkan konsumennya salah satunya bullying anak. Sementara untuk SDN yang memiliki pangsa pasar yang relatif besar, namun dengan jumlah persaingan yang juga besar perlu berbenah dalam hal pelayanan, terutama perlindungan bagi siswanya, meskipun SDN lain tidak melakukannya, namun optimalisasi rasa peduli dan perhatian bagi siswa terkait bullying dapat menjadi nilai lebih untuk sekolah tersebut menjadi pilihan konsumen selanjutnya.
Copyrights © 2025