Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis dan sejauh mana penggunaan strategi ice breaking oleh guru dalam pengajaran keterampilan berbicara. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi kelas. Data dikumpulkan dari semua sumber yang relevan, seperti wawancara, observasi, dan dokumen. Teknik analisis data kualitatif berfokus pada pemahaman yang mendalam terhadap fenomena yang sedang diteliti dengan mengidentifikasi tema, pola, atau kategori yang muncul dari data tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan berbagai jenis aktivitas ice breaking, termasuk gerakan fisik seperti head shoulders, yel-yel, tepuk tangan, bernyanyi, dan permainan seperti Snowball dan Whispering serta peredam ketegangan seperti bercerita dan pertanyaan dadakan/pop-up question dan 95% guru memilih permaina. Aktivitas ini terbukti efektif dalam meningkatkan perhatian, motivasi, partisipasi, dan kepercayaan diri siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Ice breaking paling sering digunakan di awal pelajaran untuk menarik perhatian siswa dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru menerapkan strategi ini baik secara terencana maupun spontan tergantung pada kondisi kelas. Secara keseluruhan, temuan ini menegaskan bahwa strategi ice breaking memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis, interaktif, dan mendukung peningkatan keterampilan berbicara siswa.
Copyrights © 2025