Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan jumlah atlet tenis meja yang berpartisipasi dalam kompetisi internasional, tetapi masih jauh dari target yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengembangan atlet usia dini yang memiliki potensi besar untuk menjadi atlet berbakat tinggi di masa depan. Pengembangan model pembinaan atlet tenis meja usia dini di Indonesia merupakan sebuah keharusan yang mendesak. Melalui pembinaan yang baik sejak dini, akan tercipta fondasi yang kuat bagi pengembangan prestasi olahraga tenis meja Indonesia secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi model pembinaan atlet tenis meja usia dini berbakat tinggi di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui studi pustaka bersumber dari jurnal, artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada beberapa model pembinaan yang dapat diterapkan, seperti model pembinaan berjenjang, model pembinaan Pusat Pelatihan Atlet (Puslat), model pembinaan berbasis sekolah, dan model pembinaan mandiri. Pentingnya pembinaan atlet tenis meja sejak usia dini tidak bisa diabaikan. Usia dini adalah masa yang sangat krusial dalam pembentukan dasar-dasar kemampuan motorik, teknik, dan mental bagi seorang atlet. Pengembangan model pembinaan atlet tenis meja usia dini di Indonesia bukan hanya merupakan suatu kebutuhan, tetapi juga sebuah kewajiban untuk mencetak generasi atlet yang berkualitas dan mampu bersaing di kancah internasional.
Copyrights © 2024