Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan program pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi siswa Sekolah Menengah Atas. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengkaji sejauh mana kebijakan pemerintah dan kelembagaan telah diimplementasikan secara efektif di lingkungan sekolah. Permasalahan yang teridentifikasi di lapangan menunjukkan bahwa implementasi program pendidikan antinarkoba belum optimal, karena terbatasnya koordinasi antar pemangku kepentingan, sumber daya yang tidak memadai, dan rendahnya partisipasi guru dan siswa dalam kegiatan pencegahan . Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan di beberapa Sekolah Menengah Atas yang menerapkan program pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Pertanyaan penelitian difokuskan pada: (1) bagaimana kebijakan program pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba diimplementasikan di sekolah; (2) faktor apa saja yang mendukung dan menghambat implementasinya; dan (3) bagaimana implementasi kebijakan tersebut memengaruhi pemahaman dan sikap siswa terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba . Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kebijakan masih bersifat parsial dan belum terintegrasi sepenuhnya ke dalam kurikulum maupun budaya sekolah. Faktor pendukung utama meliputi komitmen kuat kepala sekolah dan kemitraan dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), sementara faktor penghambat utama adalah keterbatasan sumber daya manusia, lemahnya pemantauan kebijakan, dan kurangnya materi pendidikan kontekstual. Meskipun demikian, program ini telah memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran dan sikap preventif siswa terhadap penyalahgunaan narkoba, terutama ketika kegiatan dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan.
Copyrights © 2025