Biji ketumbar (Coriandum Sativum L.) adalah tumbuhan dapat memiliki manfaat sebagai antioksidan, antikanker, antikonvulsan, antidiabetes, analgesic, dan antiinflamasi. Untuk mengentahui dampak negatif konsumsi biji ketumbar pada organ bila digunakan dalam batas tempo yang lama, karena itu perlu dilakukan studi toksisitas subkronis biji ketumbar pada tikus putih. Studi toksisitas subkronis melakukan pengujian pada hewan dengan dikasih dosis secara setiap hari sewaktu 28 hari. Penelaah mengamati beberapa parameter, termasuk berat badan tikus, analisis biokimia darah, serta perubahan besar pada organ hati dan ginjal. Selanjutnya, data tersebut dianalisis menggunakan metode One Way Anova. Jika ditemukan kelainan yang signifikan, dilakukan lanjutan Post Hoc. Alhasil analisis statistic menunjukan adanya kelainan yang signifikan pada berat badan tikus putih jantan dan biokimia darah tikus (sig.<0.05). Pada perlakuan memberi dosis 400mg/kgBB dan 500mg/kgBB menunjukan efek toksik terhadap fungsi organ hati dan ginjal tikus. Pemeriksaan histopatologi organ hati menunjukan terdapat kerusakan hati yang dicatat pada kata piknosis, sinusoid, dan pendarahan vena sentral. Pada histopatologi organ ginjal menunjukan terdapat kerusakan ginjal yang dicatat pada kata pelebaran ruang bowman dan pelebaran vena arteri interlobaris.
Copyrights © 2024