Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebersihan makanan dan risiko diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Sawang, Aceh Selatan. Metode statistik dan multivariat digunakan dalam penelitian ini. Populasi dalam penelitian berjumlah 36 balita dengan umur 12-59 bulan atau 1-5 tahun dengan sampel 36 balita tersebut. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji chi-square univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara persediaan makanan dengan kejadian diare dengan nilai sebesar 0,426 (p>0,05). Terdapat hubungan antara penyimpanan makanan dengan pengaruh pemotongan dengan nilai p value sebesar 0,011 (p<0,05). Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan pengaruh pemotongan dengan nilai p sebesar 0,041 (p<0,05). Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengaruh interupsi dengan nilai p value sebesar 0,722 (p>0,05). Kesimpulannya yaitu terdapat hubungan antara penyimpanan bahan makanan dan pengetahuan dengan risiko diare, sedangkan pengadaan bahan makanan dan pendidikan tidak berhubungan. Penulis menyarankan bahwasanya menerapkan pola hidup sehat dalam keluarga itu sangat penting terutama dalam hal pengolahan makanan, seperti menutup makanan yang sudah digunakan, menyimpan makanan di tempat yang dingin terhindar dari sinar matahari agar tidak mudah basi, hal yang dianggap biasa saja tetapi jika tidak segera ditindaklanjuti maka akan berisiko.
Copyrights © 2024