Angka keterlambatan perkembangan bayi di seluruh dunia diperkirakan mencapai 10-15 % dimana keterlamatan perkembangan ini meliputi perkembangan fisik, kognitif dan perkembangan motorik diantaranya keterlambatan berbicara. Berdasarkan studiĀ pada tahun 2021 yang dijelaskan dalam jurnal The LancetĀ bahwa diperkiran sekitar 250 juta anak di dunia mengalami keterlambatan perkembangan tersebut, dimana keterlambatan yang terjadi mendominasi pada anak-anak yang tinggal di negara yang memiliki kondisi sosial-ekonomi yang kurang baik. Sehingga dibutuhkan penerapan tummy time pada bayi baru lahir dalam meningkatkan perkembangan fisik, motorik dan kognitif. Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap stimulasi tummy time pada bayi usia 0-6 bulan yang ada di desa Lalabata, kecamatan Tanete Rilau, kabupaten Barru. Jumlah sampel sebanyak 12 ibu Menyusui. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Hasil uji statistik Chi Square pada a = 0,05 diperoleh p value sebesar 0,002 (p value> 0,05) berarti Ho ditolak sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap Sosial Budaya dan Penerimaan Praktik Tummy Time pada bayi usia 0-6 bulan. Terdapat pengaruh antara sosial budaya dengan praktik tummy time yang dilakukan oleh masyarakat desa Lalabata dan salah satu faktor penyebabnya adalah karena tingkat pengetahuan ibu yang rendah dan tidak mudah menerima hal baru dalam hal ini adalah penerapan praktik tummy time pada bayi.
Copyrights © 2024